~¤~ NASEHAT SEORANG WANITA YANG SUKSES ~¤~
--------------
Seorang Ibu yang cerdas sealu mnginginkan anaknya bahagia..
Dan mngharap anak tercintanya tumbuh dengan didikan agama yang baik..
Mngenal Tuhan serta Rasulnya...
Mana kala ia beranjak dewasa dan akan beralih mngemban tugas mulia yaitu penerus dirinya...
Menjadi seorang istri dan ibu yang bijak serta shalehah...
Ketika menasihati dengan harapan yang tinggi sang buah hati kelak mnjdi wanita yg sukses dunia dan akhirat...
Seorang ibu menasihati anak wanitanya dengan nasehat yang tulus bercampur air mata bahagia serta senyuman...
Ia berkata.....:
" Wahai anakku.... Engkau akan menghadapi hidup baru ...hidup yang mana bapak dan ibumu tidak punya tempat padanya bhkan tidak juga salah satu dari saudara-saudaramu.
Dalam kehidupan tsb engkau sebagai pendamping suamimu, yang dia tidak akan rela jika orang lain bersekutu dengannya terhadap dirimu, walaupun orang tsb adalah asal darah dan dagingmu.
Wahai..putriku.... Jadilah engkau baginya istri dan ibu, jadikanlah dia merasa bhwa engkaulah segalanya bagi dirinya dalam kehidupan ini.
Ingatlah selalu bahwa seorang lelaki manapun adalah anak kecil yang berbadan besar, ia akan gembira dengan kata manis walaupun sedikit.
Janganlah engkau menjadikan dia merasa bahwa pernikhanmu dengannya mnghalangi dari keluarga dan kerabatmu.
Sesungguhnya perasaan ini juga menghampirinya, sebab dia juga meninggalkan rumah kedua orang tuanya dan keluarganya demi dirimu.
Namun perbedaanmu dengan dirinya adalah seperti perbedaan antara lelaki dan wanita.
Ketahuilah...seorang wanita selalu merindui keluarganya, rumah, tempat kelahiran, pertumbuhan dan tempat dirinya belajar,
Namun dia harus membiasakan dirinya dengan kehidupan barunya.
Dia harus berusaha membentuk hidupnya bersama lelaki yang sudah menjadi suami baginya,
Pemimpin dan bapak bagi anak-anaknya...
Dan inilah duniamu yang baru.
Wahai anakku....!
Inilah masa sekarangmu dan masa depanmu,
Inilah kehidupan yang telah kau ukir bersama dengan suamimu.
Aku tidak meminta kepadamu agar melupakan bapak, ibu dan saudaramu, sebab mereka tidak akan pernah melupakanmu.
Wahai sayangku...bagaimana mungkin seorang ibu akan melupakan belahan hatinya..?
Namun aku hanya minta kepadamu...
Agar kau hidup dengan senantiasa mencintai suamimu...
Hidup bersamanya dan berbahagialah dengannya."
Subhanallah...
Saudariku....
Dalam islam perkawinan adalah ketenangan jiwa, ketentraman hati, dan kedamaian batin, dan hidup bersama antara lelaki dengan wanita dalam cinta dan kasih yang halal,
Saling kesesuaian, saling tolong, saling menasihati, dan toleransi agar dalam alam keakrabannya di penuhi kasih sayang.
Dan disana di harapkan bisa mmbangun keluarga yang bahagia, dan di dalamnya tercipta didikan yang islami pada anak-anaknya.
Dan tercipta keluarga muslim yang baik.
Sumber: kisah-kisah teladan..
King fahd international library by Dr.Aidh alqarni.
Di sunting by~NrzqA.
------------
Alhamdulillah wasyukurillah...
Semoga bermanfaat adanya...utk kita semua...
Bagi sahabat silhkan saling tag smoga bermanfaat utk shbt lainnya.
--------------
Seorang Ibu yang cerdas sealu mnginginkan anaknya bahagia..
Dan mngharap anak tercintanya tumbuh dengan didikan agama yang baik..
Mngenal Tuhan serta Rasulnya...
Mana kala ia beranjak dewasa dan akan beralih mngemban tugas mulia yaitu penerus dirinya...
Menjadi seorang istri dan ibu yang bijak serta shalehah...
Ketika menasihati dengan harapan yang tinggi sang buah hati kelak mnjdi wanita yg sukses dunia dan akhirat...
Seorang ibu menasihati anak wanitanya dengan nasehat yang tulus bercampur air mata bahagia serta senyuman...
Ia berkata.....:
" Wahai anakku.... Engkau akan menghadapi hidup baru ...hidup yang mana bapak dan ibumu tidak punya tempat padanya bhkan tidak juga salah satu dari saudara-saudaramu.
Dalam kehidupan tsb engkau sebagai pendamping suamimu, yang dia tidak akan rela jika orang lain bersekutu dengannya terhadap dirimu, walaupun orang tsb adalah asal darah dan dagingmu.
Wahai..putriku.... Jadilah engkau baginya istri dan ibu, jadikanlah dia merasa bhwa engkaulah segalanya bagi dirinya dalam kehidupan ini.
Ingatlah selalu bahwa seorang lelaki manapun adalah anak kecil yang berbadan besar, ia akan gembira dengan kata manis walaupun sedikit.
Janganlah engkau menjadikan dia merasa bahwa pernikhanmu dengannya mnghalangi dari keluarga dan kerabatmu.
Sesungguhnya perasaan ini juga menghampirinya, sebab dia juga meninggalkan rumah kedua orang tuanya dan keluarganya demi dirimu.
Namun perbedaanmu dengan dirinya adalah seperti perbedaan antara lelaki dan wanita.
Ketahuilah...seorang wanita selalu merindui keluarganya, rumah, tempat kelahiran, pertumbuhan dan tempat dirinya belajar,
Namun dia harus membiasakan dirinya dengan kehidupan barunya.
Dia harus berusaha membentuk hidupnya bersama lelaki yang sudah menjadi suami baginya,
Pemimpin dan bapak bagi anak-anaknya...
Dan inilah duniamu yang baru.
Wahai anakku....!
Inilah masa sekarangmu dan masa depanmu,
Inilah kehidupan yang telah kau ukir bersama dengan suamimu.
Aku tidak meminta kepadamu agar melupakan bapak, ibu dan saudaramu, sebab mereka tidak akan pernah melupakanmu.
Wahai sayangku...bagaimana mungkin seorang ibu akan melupakan belahan hatinya..?
Namun aku hanya minta kepadamu...
Agar kau hidup dengan senantiasa mencintai suamimu...
Hidup bersamanya dan berbahagialah dengannya."
Subhanallah...
Saudariku....
Dalam islam perkawinan adalah ketenangan jiwa, ketentraman hati, dan kedamaian batin, dan hidup bersama antara lelaki dengan wanita dalam cinta dan kasih yang halal,
Saling kesesuaian, saling tolong, saling menasihati, dan toleransi agar dalam alam keakrabannya di penuhi kasih sayang.
Dan disana di harapkan bisa mmbangun keluarga yang bahagia, dan di dalamnya tercipta didikan yang islami pada anak-anaknya.
Dan tercipta keluarga muslim yang baik.
Sumber: kisah-kisah teladan..
King fahd international library by Dr.Aidh alqarni.
Di sunting by~NrzqA.
------------
Alhamdulillah wasyukurillah...
Semoga bermanfaat adanya...utk kita semua...
Bagi sahabat silhkan saling tag smoga bermanfaat utk shbt lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar